NalarSulut— Gerakan Pangan Murah (GPM) beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) resmi dihentikan sementara.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bolmong, I Wayan Mudiyasa, menjelaskan bahwa sesuai jadwal, GPM harusnya dilaksanakan Jumat (5/9/2025) di Kecamatan Dumoga dan Dumoga Timur. Namun, pelaksanaannya terpaksa dibatalkan.
“Kami mohon maaf kepada seluruh elemen masyarakat atas penundaan ini,” ungkap Wayan saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Kendati demikian, katanya GPM akan dilanjutkan pada Senin, 8 September mendatang.
“Penundaan terjadi karena keterlambatan bongkar muat beras SPHP di Kota Bitung,” bebernya.
Selain itu, Wayan mengungkapkan bahwa mulai bulan September ini, strategi pelaksanaan GPM akan berubah. Jika sebelumnya dilakukan secara mandiri oleh Pemkab Bolmong, kini kegiatan tersebut akan digelar bersama TNI dan Polri.
“Pelaksanaan akan dilakukan satu hari satu kecamatan dengan empat titik distribusi. Hal ini agar beras SPHP bisa menjangkau lebih banyak masyarakat dengan harga terjangkau,” jelasnya.
Ia menambahkan, perubahan strategi ini adalah bentuk komitmen Pemkab Bolmong yang mendapat dukungan penuh dari Bupati dan Wakil Bupati. Selain itu, GPM juga diharapkan bisa menekan laju kenaikan harga beras di pasar tradisional yang belakangan kian meresahkan.
“Tujuannya jelas, menjaga stabilitas harga beras dan memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan pokok dengan harga wajar,” tegas Wayan. (*)