NalarSulut—Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus, punya pesan khusus dan harapan kepada masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Pesan itu, disampaikan oleh orang nomor satu di Sulut, ketika menghadiri perayaan Pekabaran Injil ke-122 dan Hari Ulang Tahun ke-75 Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM) di Desa Tonom, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolmong, Sabtu 28 Juni 2025.
Dikatakan Yulius, saat ini produksi beras dalam setahun di Sulut itu mencapai 150 ribu ton. Sedangkan, kebutuhan kita dalam setahun itu 270 ribu ton.
“Jadi, di Sulut kita masih kekurangan beras berkisar 120 ribu ton. Olehnya, mari kita fokus pada ketahanan pangan,” ungkapnya.
Karena itu, dia menyoroti sektor pertanian dan perkebunan yang ada. Dan meminta kepada para petani untuk mengoptimalkan lahannya.
“Kalau, lahan perkebunan maka gunakan untuk berkebun, pun untuk lahan sawah maka tanamlah padi, bukan nilam,” ungkapnya disambut tepuk tangan para masyarakat yang ada.
Menurutnya, tanaman nilam itu, tidak cocok di sawah, sebab PH di lahan itu sangat tinggi. Dan hasil Nilam yang di tanam di lahan sawah tersebut tidak lah baik.
“Nilam yang ditanam di sawah akan menguning, karena PH-nya tinggi. Dan ketika jadi minyak, maka kualitasnya jelek. Dan harganya pun turun.”
“Ketika harga turun, kemudian teriak-teriak mana Gubernur dan Pemerintah,” pesannya, sembari disambut tawa para tamu undangan.
Maka, kata Gubernur mari kita sama-sama sadar akan hal itu, tanaman nilam itu cocoknya di tanah yang kering, silakan tanamlah disitu, jangan di sawah.
“Ke depan BUMD kita, salah satu fokusnya pada tanaman nilam. Agar, bagaimana masyarakat (petani nilam), tidak lagi resah dan gelisah ketika harganya turun,” tuturnya.
Ditambahkannya, dia berharap agar cita-cita presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan itu di daerah Bolmong.
“Kita inginkan ketahanan pangan beras itu, di Bolmong,” tukasnya.