NalarSulut—Anggota Komisi V DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM), menyebutkan jalan tol Jagorawi, merupakan jalan tol pertama di Indonesia dan terbaik.
Hal itu diungkapkan, Srikandi Bolmong Raya (BMR), saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Rabu 19 Februari 2025.
RDP ini juga turut menghadirkan Kepala BPJT dan Pimpinan BUJT dengan agenda pembahasan Implementasi Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol.
Diakuinya, bahwa kala masih kecil jalan tol pertama di Indonesia adalah jalan tol Jagorawi dan kualitasnya baik, sampai hari ini kita masih merasakan.
“Jalan tol Jagorawi adalah jalan tol terbaik di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih jauh, YSM menyebutkan alasannya jalan tol Jagorawi itu baik karena mulai dari perencanaan dan pada saat pekerjaan itu dilakukan dengan benar.
“Kenapa karena perencanaannya baik. Kemudian pekerjaannya tidak diburu-buru,” sebutnya.
Lantas sejak kapan jalan tol Jagorawi itu dibangun?
Sejarah singkat jalan tol Jagorawi
Jalan tol Jagorawi atau jalan penghubung Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Dilansir dari BPJT.PU sejarah jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya jalan tol Jagorawi dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses).
Pembangunan jalan tol yang dimulai tahun 1975 ini, dilakukan oleh pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk. sebagai penyertaan modal.
Selanjutnya PT. Jasa Marga ditugasi oleh pemerintah untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah.
Mulai tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menanda tangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga.
Hingga tahun 2007, 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Dari total panjang tersebut 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km sisanya dioperasikan oleh swasta lain.
Selain itu, mengutip BUMN.Info Ide pembangunan berawal dari Raden Soediro yang pada masa itu menjabat sebagai Gubernur Jakarta yang resah karena kas Jakarta mulai menipis setelah membangun Jalan Soedirman dan M.H. Thamrin.
Kemudian tercetus ide untuk memiliki jalan bebas hambatan berbayar seperti yang sudah ada di beberapa negara lain. Pembangunan Tol Jagorawi adalah proyek pertama yang memakai dana APBN dan utang luar negeri. (*)