NalarSulut—Wakil Bupati (Wabup) Bolaang Mongondow, Dony Lumenta, menegaskan pentingnya validasi data dan komitmen kerja lintas sektor dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Bolmong.
Hal ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2025, yang digelar di Hotel Atlantic, Kelurahan Inobonto, Kecamatan Bolaang, Senin (20/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) itu dihadiri oleh Asisten III Setda Bolmong Ramla Mokodongan, Tim Ahli TPPS Provinsi Sulut Murphy Kuhu, serta perwakilan TNI dari Koramil Bolaang dan berbagai unsur lintas sektor.

Dalam laporannya, Kepala DPPKB Bolmong, Yulin Eater Papuling, SKM, menjelaskan bahwa Rakor TPPS 2025 menjadi ruang memperkuat komitmen publik untuk mempercepat penurunan stunting secara terintegrasi. Kegiatan ini melibatkan 100 peserta dari berbagai instansi, termasuk PKK kecamatan, tenaga gizi, PLKB, dan kader Posyandu.
“Optimalisasi pendampingan keluarga menjadi kunci. Gizi balita dan pemantauan tumbuh kembang baduta harus dilakukan secara berkelanjutan,” kata Yulin.
Wabup Tekankan Akurasi Data dan Fokus Lapangan
Dalam sambutannya, Wabup Dony Lumenta menyoroti pentingnya akurasi data sasaran dalam pelaksanaan program penurunan stunting. Menurutnya, data yang tidak valid berpotensi menyebabkan kebocoran anggaran dan intervensi yang salah sasaran.

“Data sasarannya harus jelas. Siapa ibu hamilnya, siapa balitanya, siapa remaja penerima manfaatnya, semua harus by name by address. Petugas di lapangan harus tahu persis,” tegas Wabup.
Ia juga mengingatkan agar komitmen antar-stakeholder terus diperkuat. Menurutnya, kerja kolaboratif antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi fondasi utama dalam mencapai target nasional penurunan stunting.
“Kita tidak bisa bekerja setengah hati. Tahun 2026 angka stunting di Bolmong harus turun sesuai target. Artinya, semua pihak harus fokus dan bekerja lebih optimal lagi,” tandas Dony.
Bangun Strategi Intervensi Daerah yang Efektif
Lebih lanjut, Wabup berharap Rakor TPPS kali ini mampu menghasilkan formulasi strategi intervensi daerah yang lebih efektif. Ia menegaskan, penanganan stunting bukan hanya urusan kesehatan, tetapi juga soal pembangunan manusia dan masa depan generasi Bolmong.
“Hasil dari rakor ini diharapkan melahirkan strategi yang tepat, agar intervensi kita bisa terukur, efektif, dan benar-benar berdampak pada masyarakat,” ujar Dony.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh Tim Ahli TPPS Provinsi Sulut dan DPPKB Bolmong, yang menyoroti penguatan koordinasi lintas sektor dan optimalisasi pendampingan keluarga berisiko stunting. (*)







