NalarSulut—Di usia yang masih belia, Zubair Azzam Husain telah melampaui batas-batas mimpi anak seusianya. Bocah asal Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) ini kini dielu-elukan sebagai “karateka cilik ajaib” yang berhasil mengharumkan nama daerah bahkan Tanah Air di panggung internasional.
Dalam dunia olahraga yang keras dan penuh persaingan, Azzam berdiri tegak.
Bocah yang saat ini mengenyam bangku pendidikan SD 2 Molibagu ini, tidak hanya membawa medali, tetapi juga harapan dan inspirasi bagi generasi muda di Bolsel maupun provinsi Sulawesi Utara, lewat prestasinya.
Jejak langkah Azzam
Segalanya dimulai pada tahun 2023, ketika Azzam pertama kali mencicipi panggung kompetisi melalui KAJATI CUP di Bitung, turun di kelas Pra Usia Dini -25 Kg, putra 6-7 tahun. Saat itu, usianya baru menginjak 7 tahun. Tapi, semangatnya sudah sekeras sabuk hitam.
Sejak itu, prestasinya terus menanjak:
- 1. Tahun 2024 kejuaraan di Bolmut ( KORMI) juara 3 kelas Pra Usia Dini -25 kg putra
- 2. Tahun 2024 Bupati Cup 1
- 3. Tahun 2024 kejuaraan Liga INKANAS di Manado Juara 2 Kumite Usia Dini -30 Kg Putra dan juara 3 KATA usia dini putra.
- 4. Tahun 2024 ikut Kapolda Cup di Tondano
- 5. Desember 2024 ikut kejurnas INKANAS di Malang
- 6. Februari 2025 ikut kejuaraan Wadokai di Gorontalo Juara 2 Kumite Usia Dini -30 kg Putra dan juara 3 KATA usia dini Putra.
- 7. Mei 2025 kejuaraan Bupati Cup 1 juara 3 Kumite Usia Dini -30 kg Putra
- 8. Juni 2025 ikut kejuaraan International Malaysia masuk 8 besar
- 9. Kejuaraan SHUREIDO INTERNATIONAL CUP 2025 masuk 8 besar dan dapat medali emas
Sosok di Balik Azzam: Sang Ibu yang Jadi Pelatih
Di balik setiap pukulan dan tendangan presisi bocah kelahiran Gorontalo 10 April 2016 itu, ada figur ibu sekaligus pelatih yang tak pernah lelah membimbing.
Endang Luwiti, Coach Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Bolsel, sekaligus ibunda Azzam.
“Saya melihat sendiri, sejak kecil dia punya daya juang tinggi. Bukan hanya latihan fisik, tapi dia anak yang tangguh mental. Setiap kali kalah, dia justru makin semangat untuk bangkit,” ujar Endang, saat dihubungi via WhatsApp, Senin 7 Juli 2025.
Menurutnya, karakter Azzam terbentuk dari latihan keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah. Meski masih duduk di bangku sekolah dasar, Azzam rutin berlatih setiap pekan.
“Yah mungkin, karena, melihat saya latihan, sehingga Azzam mulai menyukai karate,” ujar Endang, yang juga guru SMA Molibagu.
Ditambahkannya, cita-cita Azzam itu ingin menjadi juara dunia, dan bisa keliling dunia.
“Azzam mau seperti juara dunia Zaskia Salurante (Kakak Keong),” pungkasnya.
Prestasi Azzam adalah simbol dari potensi besar yang dimiliki oleh anak-anak daerah. Di tengah keterbatasan fasilitas dan minimnya dukungan sponsor, ia tetap membuktikan bahwa talenta dan tekad bisa menembus batas. (*)