NalarSulut—Dalam momen penuh warna dan semangat Gebyar PAUD 2025 yang digelar di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Rabu 30 April 2025.
Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi membagikan kisah sederhana namun penuh makna tentang anak keduanya, Azzam.
Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini menjadi ajang refleksi pentingnya pendidikan usia dini.
Dalam sambutannya, Bupati Yusra menegaskan bahwa pendidikan adalah aset utama kemajuan bangsa, dan harus diikuti secara berjenjang dari dasar hingga tinggi.
“Ini agenda rutin. Tentu kami dari pemerintah mengapresiasi seluruh jajaran dinas pendidikan, terutama para guru yang menjadi garda terdepan mencerdaskan generasi,” ujar Yusra.
Ia juga menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini mampu menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air dan semangat belajar sejak usia dini.
Melihat ragam kostum anak-anak PAUD yang hadir dari seragam TNI, Polisi, ASN, hingga Bupati.
Bupati Yusra mengusulkan agar ke depannya lebih banyak profesi turut ditampilkan. “Kalau boleh tahun depan ditambah baju anggota DPRD, biar anak-anak kita punya impian jadi wakil rakyat. Dan jangan lupa juga petani dan nelayan, karena kita di Bolmong sebagian besar adalah petani,” ungkapnya.
Menariknya, di tengah pidatonya, Yusra berbagi kisah lucu sekaligus menyentuh tentang anaknya, Azzam. Saat mengikuti pendidikan PAUD dan TK, Azzam ditanya gurunya tentang cita-citanya. Berbeda dari teman-temannya yang menjawab ingin jadi Presiden, Gubernur, atau Bupati, Azzam menjawab dengan polos, “Saya ingin jadi Banser.”
Jawaban itu disambut gelak tawa dan senyum haru para hadirin. “Itu membuktikan bahwa anak-anak bebas bermimpi dan membentuk jati dirinya sendiri. Tugas kita adalah mendampingi dan membuka jalan bagi mereka,” ujar Yusra.
Acara Gebyar PAUD ini bukan sekadar karnaval, tetapi momentum menyatukan visi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat untuk menyiapkan generasi emas Bolmong. (*)