• Redaksi
  • Privacy & Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 14 Desember 2025
NALARSULUT.id | Kritis Mengupas, Jelas Mengabarkan
  • BERANDA
  • KOTAMOBAGU
  • BOLSEL
  • BOLMONG
  • BOLMUT
  • BOLTIM
  • SULUT
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • KOTAMOBAGU
  • BOLSEL
  • BOLMONG
  • BOLMUT
  • BOLTIM
  • SULUT
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
NALARSULUT.id | Kritis Mengupas, Jelas Mengabarkan
No Result
View All Result

Sungai Tobayagan Jadi Saksi Warga Menjaga Tradisi Mongimbalu’ Kon Bulan Jelang Ramadhan

1 Maret 2025
A A
Sungai Tobayagan Jadi Saksi Warga Menjaga Tradisi Mongimbalu’ Kon Bulan Jelang Ramadhan

Sungai Tobayagan Jadi Saksi Warga Menjaga Tradisi Mongimbalu' Kon Bulan Jelang Ramadhan. (Livi/Kolase foto Rinaldi Potabuga/Nalarsulut.id)

BagikanBagikan

NalarSulut—Menjelang bulan suci Ramadhan, Sungai Tobayagan kembali menjadi saksi pelestarian tradisi Mongimbalu’ Kon Bulan (bahasa Mongondow) yang artinya tegur bulan ramadhan atau menjemput bulan puasa.

Ritual mandi bersama yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat.Tradisi ini bukan sekadar mandi biasa, tetapi memiliki makna spiritual yang mendalam.

Masyarakat percaya bahwa ritual ini adalah bentuk penyucian diri, baik secara fisik maupun batin, agar siap menjalani ibadah puasa dengan hati yang bersih.

Dalam prosesi ini, seorang tokoh yang dihormati di desa, seperti imam atau tetua kampung, akan menyiramkan air kepada warga sebagai bagian dari ritual. Momen ini menjadi ajang kebersamaan yang mempererat hubungan antar warga.

“Kami dari kecil sudah terbiasa dengan tradisi ini. Selain membersihkan diri, ini juga menjadi simbol kesiapan menyambut Ramadhan dengan hati yang suci,” ujar Livia Bantu, salah satu warga Tobayagan.

Setiap tahun, Sungai Tobayagan selalu menjadi tempat utama pelaksanaan Mongimbalu’ Kon Bulan. Anak-anak, remaja, hingga orang tua berbondong-bondong menuju sungai, bercengkerama, dan menikmati suasana kebersamaan sebelum memasuki bulan penuh ibadah.

Meskipun zaman terus berkembang, masyarakat Tobayagan tetap menjaga tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya dan kearifan lokal mereka.

Sungai yang mengalir tenang di desa ini seakan menjadi saksi bisu kesetiaan warga dalam melestarikan warisan leluhur mereka menjelang bulan suci Ramadhan. (*)

Komentar Facebook
Previous Post

Terungkap Penyebab Gempa Bumi di Boltim, Warga Sebut Tiga Lokasi Pengungsian Sementara

Next Post

Malam Mencekam di Black Owl GS: Putri Gona Nender, Luka yang Tak Terlihat dan Trauma Mendalam

Next Post
Malam Mencekam di Black Owl GS: Putri Gona Nender, Luka yang Tak Terlihat dan Trauma Mendalam

Malam Mencekam di Black Owl GS: Putri Gona Nender, Luka yang Tak Terlihat dan Trauma Mendalam

Hari Ketiga GPM Bolmong Pecah, I Wayan Sebut Program Ini Prioritas Yusra–Dony untuk warga

Hari Ketiga GPM Bolmong Pecah, I Wayan Sebut Program Ini Prioritas Yusra–Dony untuk warga

12 Desember 2025
Misi Kemanusiaan Pecah di Bundaran Paris, PIKO’S dan Rumah Hibah Tebar Paket Makanan

Misi Kemanusiaan Pecah di Bundaran Paris, PIKO’S dan Rumah Hibah Tebar Paket Makanan

12 Desember 2025
Bolmong Genjot Reformasi Pendidikan: Dony Lumenta Buka Asesmen Kepsek dan literasi-Numerasi

Bolmong Genjot Reformasi Pendidikan: Dony Lumenta Buka Asesmen Kepsek dan literasi-Numerasi

12 Desember 2025
Jual Beras SPHP di atas HET? Pemkab Bolmong Siap Tindak, Kepala DKP Buka Nomor Aduan Resmi

Jelang Nataru, Pemkab Bolmong Mulai Gelar GPM Subsidi: Ini Jadwal dan Lokasi Penyaluran

10 Desember 2025
Jelang Nataru, GPM Subsidi Bolmong Diserbu: Pemerintah Terapkan Skema Prioritas Baru

Jelang Nataru, GPM Subsidi Bolmong Diserbu: Pemerintah Terapkan Skema Prioritas Baru

10 Desember 2025
  • Redaksi
  • Privacy & Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
© 2024 NALARSULUT.id

Developed by Pratama Connection

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • KOTAMOBAGU
  • BOLSEL
  • BOLMONG
  • BOLMUT
  • BOLTIM
  • SULUT
  • NASIONAL
  • ADVERTORIAL

Developed by Pratama Connection