NalarSulut—Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) cari solusi persoalan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tuyat, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong.
Dijelaskan Ketua Fraksi PKB DPRD Bolmong, Supandri damogalad, dirinya dihubungi oleh masyarakat yang mana terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis pertalite, di SPBU Tuyat.
“Iya saya dihubungi oleh masyarakat bahwa stok BBM jenis pertalite di SPBU Tuyat itu, sudah menipis,” ungkap Supandri, saat dihubungi Senin 24 Februari 2025.

Lanjutnya, setelah ditelusuri ternyata SPBU Tuyat itu lagi terkena sanksi oleh Pertamina yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Karena itu, saya langsung koordinasi dengan pihak eksekutif yaitu pak Bupati Yusra Alhabsy dan Wabup Dony Lumenta. Dan Wabup langsung respon cepat dengan turun langsung ke SPBU tersebut,” sebutnya.
Dijabarkannya lagi, bahwa SPBU Tuyat itu mendapatkan sanksi selama satu bulan oleh Pertamina tidak akan disalurkan BBM subsidi pertalite.
“Jadi, selama 1 bulan Pertamina cabang di daerah Bitung tidak akan distribusi BBM subsidi pertalite ke SPBU Tuyat,” sebutnya.
Olehnya, kami berupaya mencari solusi agar sanksi ini dapat dibijaki. Sebab, dampak dari ini adalah masyarakat luas.
“Mengingat sanksi ini baru jalan seminggu, otomatis masih ada tiga minggu sisanya. Dan kita diperhadapkan dengan bulan Ramadhan,” bebernya.
Lebih jauh lagi, wakil rakyat itu, mengungkapkan bahwa dampak dari sanksi ini hampir seluruh elemen masyarakat yang akan terdampak. Bahkan, bisa mempengaruhi kenaikan harga pada penjual BBM eceran.
Pasalnya, SPBU Tuyat ini melayani Kecamatan Santombolang dan Kecamatan Lolak.
“Jadi petani, nelayan, UMKM, pun akan merasakan. Khawatirnya jelang bulan Ramadhan ini pengguna BBM subsidi pertalite akan meningkat, sebab mobilisasi atau driver takjil akan diminati dan diprediksi tinggi,” sebutnya.
Karena itu, kami bersama Pemkab Bolmong memberikan tawaran solusi dan mudah-mudahan bis menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
“Pertama itu pemilik atau pengelola SPBU Tuyat menyurat ke Pertamina, agar mencari solusi yang tepat dari dampak sanksi tersebut,” katanya.
Dan solusi kedua, pengelola SPBU maupun pemiliknya menyurati lagi ke Pemkab Bolmong.
“Semoga upaya dan tawaran solusi ini bisa membuahkan hasil sesuai dengan harapan masyarakat,” harap mantan ketua Ansor Bolmong itu.
Dipimpin Wabup Dony Lumenta Sidak SPBU Tuyat
Langkah cepat diambil Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengantisipasi terjadinya kelangkaan BBM subsidi berjenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Tuyat, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong.
Wakil Bupati Bolmong, Dony Lumenta menuturkan pihaknya mendapatkan laporan masyarakat dari anggota DPRD Bolmong pak Supandri Damogalad.
“Kami mendapatkan info dari pak Supandri terkait pasokan BBM subsidi jenis pertalite di SPBU Tuyat yang bakal mengalami kelangkaan,” beber Wabup.
Karena itu, kata Wabup kami langsung mengunjungi SPBU Tuyat tersebut bersama, Sekda dan forkopimda Bolmong.
“Disini kami berdiskusi dengan pengelola SPBU Tuyat tersebut, dan mencari duduk perkaranya,” ungkap Dony.
Dijelaskannya, sudah kurang lebih tiga hari tidak ada pendistribusian BBM subsidi jenis pertalite dari pihak Pertamina.
“Oleh karena itu, kami turun ke SPBU Tuyat, mempertanyakan apa sebab, salah satu BBM jenis pertalite tidak masuk lagi,” tuturnya.
Ditambahkannya, dari hasil diskusi itu kami telah sepakat bahwa pihak pengelola maupun pemilik SPBU Tuyat akan menyurat ke Pemerintah daerah, dan akan dikaji setelah itu akan ditindaklanjuti ke Pertamina.
“Agar supaya BBM subsidi pertalite bisa didistribusikan ke SPBU Tuyat dan dapat dirasakan oleh masyarakat yang ada disini,” tukas orang nomor dua di Bolmong itu. (*)