NalarSulut—Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menjadi perhatian publik. Namun, di Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), pelaksanaan program ini belum memiliki jadwal resmi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bolsel, Rante Hattani.
“Kami belum memiliki petunjuk teknis (juknis) soal program MBG,” ujar Rante ketika dihubungi via WhatsApp, Senin, 6 Januari 2025.
Pendataan Sudah Dilakukan di Desa
Meski jadwal pelaksanaan belum diumumkan, sejumlah sekolah melaporkan bahwa pendataan penerima MBG sudah dilakukan. Kepala Sekolah SD Cokroaminoto Toluaya, Suwirda Kasim, S.Pd, mengungkapkan bahwa tim dari desa telah mendata anak-anak yang menjadi calon penerima program.
“Setahunya, ada tim ataupun panitia dari desa yang mendata anak-anak penerima MBG belum lama ini. Tapi soal juknis dan jadwal penyalurannya, kami belum mendapatkan informasi resmi,” jelas Suwirda.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri Molibagu, Siti Khadijah Ointu. “Belum ada jadwal resminya, mungkin karena masih libur sekolah. Tapi, pendataan sudah dilakukan dari desa,” ungkapnya singkat.
Kepala Sekolah SDN 2 Tolondadu, Ismet Ibura, turut membenarkan bahwa belum ada informasi terkait pelaksanaan program MBG di sekolahnya. “Belum ada soal program MBG itu,” ujarnya.
Program Nasional untuk Tingkatkan Gizi
Sebagai informasi, program MBG telah mulai dijalankan lebih cepat dari target awal 100 hari kerja presiden, tepatnya pada hari ke-78 masa jabatan. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya balita, siswa sekolah, santri, ibu hamil, dan menyusui.
Sebanyak 190 Dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di 26 provinsi, termasuk Aceh, Bali, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, hingga Papua Selatan. Dapur-dapur ini dikelola oleh tim profesional, seperti ahli gizi, akuntan, dan kepala SPPG, dengan standar kebersihan tinggi serta peralatan ramah lingkungan.
Program MBG juga mendorong keterlibatan UMKM lokal dalam rantai pasokannya. Saat ini, 140 UMKM telah bergabung, dan jumlahnya diperkirakan terus bertambah seiring dengan ekspansi program ini.
Dukungan Anggaran dan Target Besar
Dengan anggaran Rp71 triliun dari APBN 2025, program MBG menargetkan 3 juta penerima manfaat hingga Maret 2025. Jumlah ini akan meningkat menjadi 15 juta pada akhir tahun dan mencapai 82,9 juta orang pada 2029.
“Melalui program ini, pemerintah berharap menciptakan generasi sehat dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi.
Sementara itu, masyarakat Bolsel masih menunggu kepastian pelaksanaan program ini di daerah mereka. Pemerintah daerah diharapkan segera memberikan informasi terkait jadwal resmi dan teknis pelaksanaan MBG. (*)